• Jelajahi

    Copyright © GAJAH POS
    Best Viral Premium Blogger Templates


     

    Ketua


     

    Iklan

    Presiden Jokowi Tanggapi Usulan Pencopotan Kepala BPIP Yudian Wahyudi Terkait Polemik Paskibraka

    GNI AdMin
    Minggu, 18 Agustus 2024, 3:58 AM WIB Last Updated 2024-08-18T10:58:52Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Presiden Jokowi Tanggapi Usulan Pencopotan Kepala BPIP Yudian Wahyudi Terkait Polemik Paskibraka




    Nusantara, 17 Agustus 2024 - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi desakan berbagai pihak yang meminta agar Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, diberi sanksi atau dicopot dari jabatannya. Desakan ini muncul menyusul polemik terkait seorang anggota Paskibraka putri yang berhijab menjadi tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan Paskibraka pada 13 Agustus 2024 lalu.

    Kasus ini bermula ketika pengukuhan tersebut, di mana anggota Paskibraka yang biasanya mengenakan hijab tiba-tiba tampil tanpa hijab. Hal ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya dijunjung tinggi oleh BPIP.

    Merespons polemik ini, Presiden Jokowi mengakui bahwa insiden tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut. Ia juga menyatakan bahwa segala tindakan disipliner yang diperlukan, termasuk kemungkinan pencopotan jabatan Yudian Wahyudi, akan diputuskan berdasarkan hasil investigasi yang sedang berlangsung.

    "Setiap keputusan yang diambil akan berdasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan dalam penyelidikan. Kita harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam insiden ini bertanggung jawab," kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya.

    Kasus ini menjadi perhatian nasional, terutama di tengah suasana Hari Kemerdekaan Indonesia. BPIP sendiri adalah lembaga yang bertugas menjaga dan mengembangkan ideologi Pancasila di tengah masyarakat, sehingga insiden ini dianggap oleh banyak pihak sebagai sebuah ironi yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah.(Red/Tim)


    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    NamaLabel

    +