masukkan script iklan disini
Direktur PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri berniat memindahkan markas Ayam Kinantan ke Jakarta lantaran mengeluh main di Kota Medan atau Sumatera Utara, tapi tak dikasih oleh Edy Rahmayadi selaku pembina PSMS.
Kandang PSMS Medan di Liga 2 musim 2024-2025 belum jelas di mana akan bertanding. Pasalnya Stadion Teladan saat ini tengah dalam proses revitalisasi.
Pengerjaan revitalisasi Stadion Teladan itu direncanakan selesai akhir tahun 2024 ini. Sementara kick off Liga 2 2024-2025 akan digelar pada September mendatang.
Satunya-satunya stadion yang siap pakai di Sumatera Utara saat ini ada Baharuddin Siregar, Lubuk Pakam. Musim lalu PSMS juga memakai Stadion Baharuddin Siregar.
Namun memakai Stadion Baharuddin Siregar, Arifuddin masih mikir-mikir lagi. Pasalnya, menantu dari Edy Rahmayadi ini mengaku rugi ketika PSMS Medan main di Stadion Baharuddin Siregar, Lubuk Pakam.
Biaya sewa stadion tersebut lebih mahal dari Stadion Teladan. Kemudian jumlah penonton yang datang juga tidak sepenuh di Stadion Teladan Medan.
"Setiap kita main di Stadion Teladan enggak pernah rugi. Misalkan pengeluaran panpel Rp 100 juta, sementara dari hasil tiket bisa untung Rp 200 juta. Setidaknya Rp 100 juga bisa bonus pemain, biaya catering pemain,"
"Ketika kami harus pindah ke Baharuddin cost perbiaya lebih tinggi dari Stadion Teladan. Sekali pertandingan di Baharuddin saja rugi 100 juga. Penonton tidak ramai, belum lagi banyak komplain yang bilang jauh dan sebagainya. Kalau sudah main di Pakam, aku kadang-kadang udah pegang kepala bang, belum main udah tahu kita rugi," ungkap Arifuddin dari YouTube Tommy Desky.
Melihat kondisi keuangan dan fasilitas di Sumatera Utara saat ini, Arifuddin pun berniat memindahkan kandang PSMS Medan ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar